Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental dimana seseorang mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Perubahan ini meluputi fase mania dimana seseorang merasa sangat bahagia dan fase depresi, yaitu kondisi ketika seseorang merasa sedih.
Pada setiap fase, pengidap bipolar juga mengalami perubahan perilaku, termasuk di antaranya kecenderungan untuk berbohong. Bagaimana faktanya?
Hubungan Antara Perilaku Berbohong dengan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah gangguan suasana hati dan kondisi mental yang menyebabkan seseorang mengalami perubahan suasana hati, tingkat energi, pola pikir, dan perilaku yang intens. Perubahan ini dapat berlangsung selama berjam-jam, berhari-hari, bahakan berbulan-bulan, hingga menyebabkan seseorang sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
Pengidap bipolar dapat mengalami perubahan suasana hati yang drastis dari fase mania menuju fase depresif. Namun pengidap bipolar tidak selalu berada dalam kedua fase tersebut, mereka juga bisa mengalami periode suasana hati normal yang disebut euthymia.
Ketika berada di fase mania, seseorang akan merasa sangat bersemangat, percaya diri, bahagia, bicara sangat cepat, impulsif, dan berani melakukan hal-hal yang berisiko. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pengidap bipolar di fase ini sering melakukan kebohongan.
Dilansir dari Healthline, tidak ada bukti klinis yang menghubungkan gangguan bipolar dengan kebohongan. Para ahli menganggap alasan pengidap bipolar mungkin sama dengan alasan kebohongan orang tanpa bipolar.
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai kebohongan pada pengidap bipolar antara lain:
- Mereka mungkin tidak menyadari bahwa apa yang mereka katakan tidak benar sehingga mereka mungkin memberikan jawaban atau penjelasan yang berbeda di lain hari.
- Kebohongannya tidak didasari niat jahat.
- Pada fase mania, pengidap bipolar akan merasa harga dirinya tinggi. Persepsi menyimpang ini bisa menyebabkan seseorang berbohong mengenai kemampuan, prestasi, atau pengalaman hidup agar dipandang lebih baik.
- Pada fase mania, umumnya pengidap bipolar akan bicara dengan cepat. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan untuk memproses pikiran sepenuhnya sebelum berbicara, sehingga menyebabkan bicaranya tidak akurat dan menciptakan kebohongan yang tidak disengaja.
- Pada fase mania, pengidap bipolar juga dapat mengalami perubahan presepsi mengenai realitas. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Baca Juga: Perbedaan Depresi dengan Gangguan Bipolar
Dampak Kebohongan Pengidap Bipolar dalam Hubungan Sosial
Seseorang dengan gangguan bipolar mungkin merasakan dunia secara berbeda dibandingkan orang lain. Mereka terkadang berbohong karena khawatir mendapatkan diskriminasi dari lingkungan sekitarnya. Meskipun tidak berniat jahat, kebohongan yang diciptakan dapat menyebabkan masalah hubungan termasuk masalah kepercayaan dan rusaknya komunikasi yang sehat.
Beberapa dampak dari kebohongan dalam sebuah hubungan sosial antara lain:
- Sulit mendapat kepercayan dari orang lain.
- Memicu perselisihan dan perpisahan.
- Memicu kebencian dan ketidakpuasan.
- Meningkatkan kecurigaan.
- Adanya jarak emosional yang menyebabkan pasangan merasa kesepian.
- Memicu kebohongan lainnya.
Penanganan Gangguan Bipolar
Penting bagi pengidap bipolar untuk mendapat perawatan secara efektif. Dengan menggabungkan pengobatan, terapi, dan perubahan gaya hidup, orang dengan gangguan bipolar bisa memperbaiki gejala bipolar, termasuk meredam kebohongan yang tidak disengaja.
Beberapa penanganan untuk gangguan bipolar mencakup:
- Pengobatan: Dokter akan meresepkan obat untuk mengatur zat kimiawi di otak sehingga mampu menyeimbangkan suasana hati dan mengurangi keparahan pada episode manik atau depresi.
- Terapi: Terapi perilaku kognitif merupakan terapi standar untuk mengelola gangguan bipolar. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir pasien, sehingga dapat mengidentifikasi pemicu fase episode dan membantu pasien mempelajari strategi untuk menghadapi fase bipolar.
Belum ada penelitian yang menghubungkan antara kebiasaan berbohong dengan gangguan bipolar. Jika Anda mengalami gejala bipolar sebaiknya periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang sesuai. Anda juga bisa menggunakan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Scaccia, A. (2023). Is There a Connection Between Bipolar Disorder and Lying?. Available from: https://www.healthline.com/health/bipolar-disorder/bipolar-and-lying
May, B, (2023). Is there a link between bipolar disorder and lying?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/314335
Marter, J. (2024). Bipolar Disorder & Lying: Why This Happens & How to Respond. Available from: https://www.choosingtherapy.com/bipolar-and-lying/